Data Statistik Belanja Online di Indonesia 2022

Kesehatan Tsalis – Hai gimana kabarnya sobat-sobat Tsalis, jumpa lagi. Nah disini kami dari Tsalisgrup akan memberi Data Statistik Belanja Online di Indonesia 2022. Langsung saja kita menuju pembahasan sat set tanpa basa-basi.

Riset Kredivo dan Katadata Insights Center (KIC) menunjukkan, generasi milenial atau yang berumur 26-35 tahun menjadi penyumbang terbesar terhadap proporsi jumlah transaksi belanja online.

Tercatat, ada 48% konsumen e-commerce berumur 26-25 tahun yang melakukan transaksi pada tahun 2021. Persentase tersebut masih sama dari tahun sebelumnya.

Sementara itu konsumen umur 18-25 tahun yang melakukan transaksi belanja online menurun dari 29% pada tahun 2020 menjadi 23% pada tahun 2021.

Di sisi lain, transaksi belanja online pada konsumen dengan rentang umur 36-45 tahun meningkat dari 19% pada tahun 2020 menjadi 23% pada tahun lalu.

Kemudian konsumen berumur 46-55 tahun yang melakukan transaksi belanja online sebanyak 5% pada tahun lalu. Persentase tersebut juga lebih tinggi dari tahu sebelumnya, yaitu 3%.

Sementara hanya 1% konsumen pada rentang umur lebih dari 55 tahun yang melakukan transaksi belanja online pada taun 2020 maupun 2021.

Adapun peningkkatan jumlah transaksi pada kelompok umur yang lebih tua sejalan dengan data Bada Pusat Statistik (BPS) yang mencatat pengguna internet didominasi oleh mereka yang berumur lebih dari 25 tahun dengan persentase 57%.

Riset ini berdasarkan hasil survei terhadap 3.500 responden pengguna Kredivo di seluruh Indonesia yang melakukan transaksi di e-commerce Blibli.com, Bukalapak, JD.ID, Lazada, dan Tokopedia secara Online pada Maret 2022.

Pada laporan tersebut juga disertakan perbandingan terhadap perolehan hasil survei yang dilakukan pada periode yang sama di tahun lalu dengan jumlah responden.

Lebih Dari 74 Persen Konsumen Indonesia Pilih Belanja Online

Ketua umum kamar dagang dan industri atau Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid menyatakan, Indonesia saat ini memiliki potensi digitalisasi yang luar biasa.

“Lebih dari 74 persen konsumen di Indonesia memilih belanja secara online. Hal ini menyebabkan transaksi dengan e-commerca ditahun 2021 menccapai Rp 401 triliun,” kata Arsjad dalam diskusi panel bersama APJII di Jakart, Kamis (9/6/2022).

Dia melanjutkan, pestanya pertumbuhan digital di Indonesia juga berdampak  langsung terhadap pembangunan dan perekonomian. Hal ini pun membuat banyak perusahaan berbaris teknologi yang menjadi tren baru di masa sekarang.

“Saat ini Indonesia telah memiliki lebih dari 2,300 starup dengan 11 perusahaan starup yang sudah bersetatus unicron. Sehingga itu bukan hal yang mengherankan kalau saat ini Indonesia menjadi negara dengan ekonimi digital besar di Asia Tenggara,”

Lebih lanjut, Arsjad memprediksi kalau proyeksi tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai lebih dari 100 miliar dolar AS di tahun 2025.

“Proyeksi tingkat pertumbuhan ekonomi digital Indonesia diperkirakan capai hinggal lebih dari 100 miliar dolar AS untuk tahun 2025 nanti,” jelasnya.

Sebelumnya, dalam acara yang sama, APJII mengungkapkan bahwa jumlah pengguna internet Indonesia pada 2022 sudah menembus 220 juta. Penetrasi internet di Tanah Air juga mencapai 77 persen

Akses Informasi Online Indonesia 2022

grahanurdian.com

Aktivitas Belanja Online Mingguan Indonesia 2022

grahanurdian.com
Categories :
Share it :

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top
×