Emas Tsalis – Hai gimana kabarnya sobat-sobat Tsalis, jumpa lagi. Nah disini kami dari Tsalisgrup akan memberi pengetahuan risiko investasi emas. Langsung saja kita menuju pembahasan sat set tanpa basa-basi.
Ada beragam jenis pilihan investasi yang dapat dijalankan, salah satunya yaitu investasi emas. Investasi yang satu ini tentunya dapat memberikan keuntungan Anda di masa mendatang khususnya secara finensial.
Dengan melakukan investasi secara tepat dan konsisten, Anda bisa mencapai target hingga beberapa tahun ke depan.
Meskipun demikian, Anda perlu memahami bahwa di balik aktivitas investasi tidak hanya terdapat keuntungan saja.
Akan ada berbagai risiko dalam setiap investasi yang perlu Anda ketahui. Hal ini juga berlaku jika Anda memilih komoditas sebagai sumber investasi.
Karena tidak ada satupun investasi di dunia ini yang tanpa risiko. Akan tetapi, sebaiknya Anda tidak menjadikan inestasi sebagai hambatan atau halangan dalam melakukannya.
Meskipun dikenal sebagai investasi yang aman, namun nyatanya tetap ada risiko yang perlu dihadapi investor
Sebenarnya apa sih risiko investasi? Apa saja bentuk risiko investasi? Bagaimana cara mengurangi nya? Anda bisa simak penjelasan dibawah ini.
Apa Sih Risiko Investasi Itu?
Risiko investasi adalah kerugian yang bisa dialami oleh investor yang berinvestasi pada instrumen tertentu.
Jadi, selain keuntungan, ada juga risiko yang senantiasa menghantui para investor. Investasi yang tingkat risikonya tinggi biasanya punya potensi keuntungan yang tinggi.
Sebaliknya, investasi yang risikonya rendah, potensi keuntungannya pun juga akan rendah.
Hal ini adalah hal yang wajar, seperti ketika Anda menginginkan sesuatu, harus berani dalam mengambil risiko.
Setiap instrumen mempunyai kelebihan dan nilai yang bisa merangkak naik. Anda pun bisa mendapatkan imbal hasil yang berlipat.
Disamping itu, instrumen tersebut bisa mengalami penurunan nilai akibat faktor tertentu.
Inilah yang perlu Anda pahami dari risiko investasi. Risiko ini bisa diprediksi dengan mengetahui faktor-faktor penyebab dan melakukan analisis tertentu.
Memerlukan Ruang Penyimpanan Khusus
Sudah sangat umum diketahui bahwa emas merupakan logam mulia yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Oleh karena itu, diperlukan tempat khusus untuk menyimpan logam mulia tersebut.
Tentunya hal ini menjadikan Anda sebagai investor dalam investasi emas perlu memutar otak untuk menemukan tempat penyimpanan yang aman.
Hal ini dilakukan agar terhindar dari berbagai gangguan. Di samping itu, jika memutuskan untuk memilih emas sebagai instrumen investasi, tentunya Anda kan membeli emas lagi dan lagi dalm jumlah berbeda-beda sesuai, jika dibandingkan dengan apa pun rerap beda.
disatu sisi, penambahan emas ini tentunya sangat memuaskan bagi Anda. Tapi disisi lain tentunya jumlah yang semakin banyak akan membutuhkan tempat ekstrak.
Apalagi jika emas tersebut berupa emas batangan yang seara umum mempunyai bentuk dan ukuran lebih besar jika dibandingkan emas perhiasan.
Tak hana tempat penyimpanan yang lebih besar, Anda juka memerlukan pengaman ekstra seiring semakin tingginya nilai investasi.
Apa Saja Risiko Investasi?
Untuk lebih memahami risiko investasi. Nah dibawah ini berbagai jenis resiko investasi yang bisa Anda temukan :
- Resiko Inflasi
- Risiko Pasar
- Risiko reinvestment
- Risiko negara
- Risiko suku bunga
- Risiko valas
- Risiko likuiditas
Risiko Inflasi
Atau dikenal juga dengan sebutan risiko daya bali. Risiko ini hadir ketika nilai investasi tidak sebanding dengan kenaikan harga, sehingga nilainya tidak naik, malah cenderung menurun. Bisa dibilamh Amda tidak meraih keuntungan sesuai dengan perkiraan awal.
Daya beli masyarakat terhadap investasi menurun. Hal ini biasanya terjadi pada Anda yang memilih investasi uang tunai.
Contohnya, Anda memegang 50% dari portofolio tunai Rp20.000.000 dan inflasi bergulir hingga 5%. Nilai portofolio Anda akan berkurang sebesar Rp500.000 per tahun akibat inflasi.
Risiko Pasar
Salah satu jenis risiko investasi adalah risiko pasar. Risiko ini terjadi akibat nilai aset bersih sebuah instrumen investasi mengalami naik-turun. Perubahan nilai terjadi karena pengaruh sentimen pasar yang dipengaruhi faktor-faktor tertentu.
Faktor yang bisa mempengaruhimya adalah turunnya nilai mata uang, Resesi ekonomi,krisis politik, kerusuhan, dan lainnya.
Risiko ini yang paling sering melanda investor mana pun. Anda harus siap dengan perubahan sentimen pasar dan tidak menutup mata darinya.
Tapi, ketika terjadi penurunan pasar pun tidak harus langsung menjual instrumen Anda karena bisa jadi nanti akan mengalami kenaikan lagi dalam sekejap.
Risiko reinvestmen
Risiko investasi ini terjadi ketika Anda kembali membeli suatu investasi yang bunganya lebih rendah dibandingkan yang sebelumnya.
Misalnya, Anda membeli obligasi atau surat utang di tahun 2021 dengan keuntungan 5% menggunakan suku bunga tetap. Tahun 2023 suku bunga obligasi itu turun menjadi 4%. Anda membeli kembali obligasi di jenis yang sama di tahun 2023. Anda tidak akan memperoleh keuntungan yang sama seperti sebelumnya.
Untuk itu sebelum melakukan investasi, investor perlu memperhitungkan potensi imbal hasil yang diterima. Walaupun sudah nyaman di suatu instrumen, bukan berarti instrumen tersebut akan selalu memberikan keuntungan yang memuaskan.
Risiko negara
Risiko ini berkaitan dengan kondisi politik di suatu negara. Negara bisa saja bergejolak karena keadaan tertentu seperti perang saudara, kerusuhan, demonstrasi yang anarkis, dan lainnya.
Kejadian ini bisa berpengaruh terhadap roda kehidupan masyarakat, termasuk pasar modal yang ditinggalkan para investor untuk mengamankan modal mereka. Nilai surat berharga termasuk hal yang mudah goyah ketika menerima konflik politik seperti itu.
Jika Anda ingin berinvestasi di negara lain, Anda harus bisa memastikan negara tersebut aman dan tidak punya konflik yang serius di dalamnya.
Risiko suku bunga
Risiko ini terjadi ketika suku bunga mengalami kenaikan, sehingga membuat pendapatan di instrumen seperti obligasi menurun. Akibatnya Anda pun akan memperoleh keuntungan yang lebih kecil dibandingkan biasanya.
Sama seperti pinjaman yang membuat debitur harus membayar pinjaman lebih besar karena suku bunga yang naik.
Risiko valas
Hal ini berhubungan dengan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang yang lain. Jenis investasi yang terpengaruh oleh risiko ini adalah investasi uang.
Ketika nilai tukar Rupiah melemah, investor harus lebih banyak mengeluarkan Rupiah untuk bisa membeli instrumen tertentu yang pembayarannya menggunakan mata uang asing. Hal ini biasanya terjadi ketika Anda memilih investasi forex
Risiko likuiditas
Risiko ini berhubungan dengan kesulitan yang dialami investor untuk mengubah aset menjadi uang tunai. Risiko ini dialami investor yang memiliki aset yang sulit dijual karena faktor tertentu
Misalnya, Anda ingin menjual rumah dengan harga Rp1 M. Harga rumah segitu termasuk mahal di Indonesia. Anda harus menunggu beberapa waktu sampai ada yang mau membelinya secara tunai.
Cara Mengurangi Risiko Investasi
Risiko ini memang sering membuat cemas, tapi tidak perlu pamik karena bisa diatasi. Cata mengatasi risiko investasi bisa Anda lakukan seperti dibawah ini:
- Tidak menggunakan seluruh modal untuk investasi
- Lakukan diversifikasi investasi
- Bersikap tenang ketika menghadapi risiko
- Memasang target wajar ketika berinvestasi